Pemahaman tentang visi harus ditanamkan sampai ke tingkat bawah. Ini menjadi tanggung jawab besar kepala rumah sakit. Sejauh mana visi dapat dijangkau tergantung kepada sejauh mana pemahaman karyawan terhadap visi tersebut. Diupayakan visi perusahaan dipahami oleh semua lapisan, baik top managerial maupun sampai tingkat terbawah. Saya tidak bisa membayangkan ketika semua lapisan memahami dan melaksanakan visi yang dicanangkan maka perusahaan ini akan menjelma menjadi perusahaan yang besar dan luar biasa. Sebagai contoh, jika cleaning service memahami bahwa pekerjaannya sangat berkontribusi terhadap kepuasan pelayanan maka ia akan bekerja sebai- baiknya karena ia yakin sekecil apapun sampah di rumah sakit dapat mempengaruhi citra rumah sakit itu sendiri. Bagian kasir akan bekerja maksimal jika dia yakin kekeliruan perhitungan satu rupiah akan berdampak pada pendapatan perusahaan, termasuk juga dengan keramahan dokternya, kecepatan pelayanan keperawatan dan lain lainnya. Tidak ada yang tidak berguna, semuanya sangat memberikan kontribusi positif.
Dalam pelaksanaannya, semua pekerjaan harus didasarkan pada unsur profesional dan kebersamaan. Jika ini sudah dijalankan maka akan berdampak besar pada pelayanan kesehatan yang diberikan. Saya yakin pasien pun akan merasakan sesuatu yang berbeda jika dibandingkan dengan rumah sakit yang berjalan masing- masing.
Agar visi menyentuh ke tingkat bawah, maka perlu ada konsistensi sosialisasi, monitoring dan evaluasi berkala. Prinsipnya jika semua karyawan berbuat yang terbaik, maka akan berdampak pada hasil kerjanya. Jika kita menemukan pekerjaan yang tidak sesuai harapan maka yang harus dianalisa adalah tidak ada karyawan bodoh, yang ada adalah penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Maka itu perlu bimbingan dan arahan yang tepat dengan penuh kesabaran dari atasannya.
Semakin tinggi jabatan pada rumah sakit maka harus semakin memahami arti visinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar